Tahukah kita bahwa salah satu-satunya cara bagi seekor udang galah untuk tumbuh adalah dengan melepaskan kulitnya dalam periode tertentu? Ketika tubuhnya mulai dirasakan sesak berada dalam cangkangnya, karena pertumbuhan tubuh mereka, lobster tersebut berusaha untuk mencari daerah yang dianggapnya aman untuk beristirahat. Kemudian baru mereka melepas kulit atau cangkangnya, lalu lapisan merah muda yang berada di dalam canggkang yang lama akan tumbuh kemudian mengeras sampai pada ukuran yang lebih nyaman bagi mereka. Namun dalam proses tersebut sebelum cangkang yang baru terbentuk, mereka berada dalam resiko besar. Karena tanpa cangkang tersebut, tubuh mereka menjadi sangat lemah dari serangan luar, sehingga mereka dapat dengan mudah terlempar ke batu-batuan atau dimakan oleh hewan lainnya. Melepaskan cangkang memang beresiko kematian bagi si lobster, namun hanya dengan cara itulah ia bisa tumbuh menjadi lobster yang besar dan kuat.
Dalam hidup ini kadang memang bukan apa yang kita pertahankan, namun apa yang kita lepaskan yang akan mendatangkan kehidupan bagi kita. Lihatlah kehidupan ratu Ester, menghadap raja tanpa diminta oleh raja sebelumnya, bisa mendatangkan kematian baginya, namun hanya dengan cara itulah ia bisa menyelamatkan bangsa Israel dari akal licik Haman. Ketika Ester tidak takut kehilangan statusnya sebagai ratu, ia justru mendapatkan belas kasih saja. Menghadapi penyaliban memang adalah hal yang sangat mengerikan, tetapi hanya dengan cara itulah, Yesus bisa menyelamatkan seluruh umat manusia.
Melepaskan hak atau melepaskan apa yang telah kita pertahankan memang bukan hal mudah. Bahkan kadang dalam menjalaninya kita harus mencucurkan air mata. Namun seringkali hanya itulah satu-satunya cara yang harus kita tempuh untuk menikmati kehidupan yang lebih baik dari hari ini. Percayalah ketia kita berani melepaskan apa yang selama ini kita pegang erat, maka Tuhan akan memberi kita sesuatu yang jauh lebih indah dan lebih besar, dari yang bisa kita bayangkan.
For My Beloved Bestfriend Meilita Rumondor, Rest in Peace. Terima Kasih telah mengisi hari-hari saya dengan suka maupun duka, sahabat. Kami bangga jadi sahabatmu.